I just finished reading Ninit Yunita’s second novel, Test Pack. Actually, I watched the movie first before read the book, so I end up imagined the characters as Reza Rahadian and Acha :p
Sebagian dari kita mungkin ada yang mencintai seseorang karena keadaan sesaat. Karena dia baik, karena dia pintar, even mungkin karena dia kaya. Tidak pernah terpikir apa jadinya, kalau dia mendadak jahat, mendadak tidak sepintar dahulu, atau mendadap miskin.
Will you still love him, then?
That’s why you need commitment.
Don’t love someone because of what/how/who they are.
From now on, star loving someone,
because you want to.
This is a story, tentang pasangan suami istri Rahmat, seorang psikolog, dan Tata, seorang pengacara. They’ve been married for 7 years, tapi belum juga memiliki anak. Segala usaha dilakukan keduanya, terutama Tata, hingga dia terobsesi dengan Test Pack. Ketika mereka sampai pada suatu titik ketakukan akan infertil, akhirnya mereka berkonsultasi ke dokter kandungan. Tata, yang terbukti tidak infertil, dapat bernafas lega, dan semakin terobsesi dengan usaha mendapatkan anak. Ketika usahanya masih belum berhasil, dokter pun menyarankan Rahmat untuk menjalani tes sperma. Ketika terbukti bahwa Rahmat-lah yang infertil, ia shock, dan menyembunyikan hasil ini dari Tata.
Ketika Tata menemukan hasil tes yang disembunyikan tersebut, dunianya hancur. Sudah pasti mereka tidak akan memiliki keturunan. Dari sini lah muncul konflik yang mengguncang pernikahan mereka. Apakah Tata dapat menerima kenyataan tersebut? Atau ia akan meninggalkan Rahmat?
Ninit Yunita mengambil fenomena yang ada di masyarakat, dan mengubah pandangan bahwa tidak hanya wanita yang harus “disalahkan” ketika pasangan suami istri tidak memiliki anak. Bahwa laki-laki pun bisa menjadi infertil, walaupun kondisinya prima. Dan di novel inilah, saya belajar mengenai komitmen, bahwa pernikahan adalah satu untuk selamanya, dan pernikahan bukan hanya untuk memiliki anak.
Komitmen adalah sumber kekuatan bukan sesuatu yang justru membuat orang takut untuk menghadapinya – Test Pack, page 223
Ninit membawakan cerita ini dengan sangat baik, you’ll find messages hidden in this novel, bahkan tanpa kamu sadari, kamu akan berpikir mengenai komitmen yang sedang, atau akan kamu jalani. Membaca buku ini sangat menyenangkan, kamu tidak bisa menutup buku ini tanpa menyelesaikannya terlebih dahulu. Memang, ada beberapa bagian yang berbeda dengan filmnya, but both are awesome! Pesan yang ingin disampaikan tetap ada, walaupun dengan cara yang berbeda. Two thumbs up!
This is a book you need to read before you’re married. Apa yang kamu lakukan jika suami/istrimu infertil? Will you stay? or leave him/her? Meniru gaya Deddy Corbuzier, That’s the question of life!