Taiwan Culinary Adventure: Zhongli Halal Food

As I am here in Taiwan, sebuah negara dengan prosentasi jumlah muslim yang hanya 0.2% saja (sumber: Chinese Muslim Association, Taiwan) sangatlah jarang bisa menemukan makanan halal di sini. Untungnya, lokasi kampus yang relatif”dekat” dengan masjid (kira-kira 30 menit, harus naik bus 2x) memungkinkan saya untuk menikmati makanan yang Insya Allah dijamin kehalalannya dari sebuah warung Indonesia,

Menunya khas Indonesia juga, opor ayam, kare ayam, rendang, soto,dkk.. Memang sedikit mengobati kerinduan akan masakan Indonesia di perantauan. Tapi tetep aja, rasanya lebih enak yang di Indonesia *haha*. Harga seporsi makanan di sini antara 60-80 NT. Selain bisa dibeli langsung ke warungnya, Mba Wati juga melayani delivery service untuk mahasiswa di NCU dan universitas lain di sekitar Taoyuan County. Delivery dilakukan seminggu sekali setiap hari Rabu. Jadi, Selasa malam Mba Wati akan mengumumkan menu yang bisa dipesan untuk hari Rabu (bisa pesan daging halal mentah juga) di grup facebook *sampai ada grupnya juga* kemudian pesanan akan diantar setiap Rabu malam ke tiap kampus yang memesan 😀

Warung Indonesia Mba Wati

Warung Indonesia Mba Wati

Ukuran satu porsi sangat banyak, lauk dan nasinya aja sampai menggunung *ketauan kalau makannya banyak* :p

Selain di daerah Masjid Longgan, ada juga makanan halal di Zhongli Night Market, kebab!

Dibandingkan dengan kebab turki baba r*f* yang terkenal di Indonesia itu, kebab ayam di night market ini lebih menyerupai chicken burger. Penjualnya seorang muslim Pakistan yang sudah lama di Taiwan. Harganya 60 NT untuk kebab with cheese. It is, indeed, delicious!

Pakistani Kebab

Pakistani Kebab

Selain itu ada juga Mie Thailand di dekat Zhongli Train Station, penjualnya orang Thailand muslim yang sudah lama di Zhongli. Rasa makanannya khas Thailand, lebih ke asam segar. Harganya sekitar 50-70 NT seporsi.

Mie Thailand

Mie Thailand

Pesanan saya waktu itu adalah mie seafood, isinya bola-bola kepiting, cumi, dan bakso ikan. Rasanya sedikit hambar kalau untuk lidah orang Indonesia yang sering makan makanan berempah, tapi mie ini enak dan segar 😀 Kalau ingin yang lebih berasa ada mie daging atau mie ayam, atau mau mencoba rujak ala thailand? Just come here and try the food *kok jadi promosi* :p

Selain makanan yang terjamin kehalalannya, ada beberapa makanan lain yang tidak ada penanda Halal, tapi kita sebagai muslim aman memakannya. Nantikan di blog post selanjutnya ^_^

Coffee Taste Malang

Hari ini kulineran sama adek ke coffee taste malang. Emang dari kemaren-kemaren waktu ada yang bahas coffee taste di twitter udah pengen ke sini, akhirnya kesampaian deh sebelum liburan berakhir kulineran ke sini 😀 Tempatnya di Jl. Sarangan 21 A, di ruko-ruko yang sebelah burger buto. Di coffee taste ini ada 2 lantai, lantai pertama disekat antara smoking dan non-smoking area, kalau di lantai 2 buat  non-smoking area aja. Suasananya menyenangkan, adem, ada musicnya (walaupun bukan dari live-music), ada wi-fi + colokan nya juga (tapi nggak cepet-cepet amat sih, paling cepet 35 KBps untuk di lantai 2 *masih lebih cepet modem :p*), dan yang oke, pelayanannya cepeet 😀

Makanannya bernuansa western, dari pasta — lasagna, fettucini, spaghetti, macaroni dkk—, pizza, burger, wafel, pancake, zuppa soup juga ada. Kalau mau cemilan di sini ada french fries, jamur krispy, dan cemilan standar lainnya :p Minumannya ada yang coffee & non-coffee. Enak-enak kok makanannya 😀

Hari ini aku sama adek pesen lasagna in red sauce, fettucini aglio olie beef, green tea coffee ice blend, sama tiramisu coffee ice blend.

Fettucini Aglio Olie Beef

Fettucini Aglio Olie Beef

Fettucini aglio olie beefnya pedes, banyak “ranjau” —potongan cabe rawit :p— dan adek menghabiskannya dalam sekejap :p

Lasagna with Red Sauce

Lasagna with Red Sauce

Lasagnanya porsinya lebih sedikit dari di illy, tapi enak kok, daging + kejunya banyak :p Pertamanya kukira red sauce itu pedes, ternyata eh ternyata, manis rasanya -.-

Tiramisu Coffee Ice Blend

Tiramisu Coffee Ice Blend

Minuman pesenan si adek, tiramisu coffee ice blendnya berasa kayak tango tiramisu *halah :p*, kalau pesenanku, lebih kerasa green teanya daripada coffeenya. Awalnya agak aneh, lama-lama jadi enak :p

Green Tea Coffee Ice Blend

Green Tea Coffee Ice Blend

Dan karena masih laper, nambahlah kami wafel, haha :p Wafelnya enaaaak, yang original, dengan sirup maple, ada 3 tumpuk, rasa wafel yang gurih + maple syrup yang manis adalah perpaduan yang pas! 😀

Original Wafel

Original Wafel

Oh iya, harganya mulai dari Rp 4.000,- (mineral water :p) hingga Rp 32.000,- (pizza). Rata-rata harganya sekitar Rp 15.000 an lah.  Masih cukup buat dompet mahasiswa seperti saya *tapi sesekali aja, dan di awal bulan* :p

ThaiNam-Thailand and Vietnam Cuisine, Malang

Kemarin (03/02/2013) diajak makan makan sama Ibu di ThaiNam, Resto & Cafe dengan specialtynya masakan Thailand & Vietnam. Resto ini terletak di Jl. Kawi No. 35 Malang, right in front of MOG. Dari luar memang tidak kelihatan “meyakinkan” soalnya pintu masuknya sedikit nyempil. Pertama kali masuk, tempat makannya semacam di lorong gitu, dengan suasana remang-remang khas bistro Prancis *kayak pernah-pernah aja :p* tapi ternyata tempatnya lumayan luas, masih ada ruangan di sisi kanan “lorong”. Tempatnya menyenangkan, adem ber AC, suasana cozy, dan music yang diputar oke, dihiasi dengan pernak pernik Thailand – Vietnam, dari foto-foto di dinding, sepeda khas petani Vietnam beserta capingnya, sampai ornamen gajah dan arca-arca khas Thailand.

Suasana ThaiNam

Suasana ThaiNam

Range harganya mulai Rp 10.000,- hingga Rp 50.000,-. Harganya agak mahal sih buat saya yang masih mahasiswa, tapi berhubung keluarnya diajak Ibu, jadi dibayariin dong :D. Di sini makanan dikelompokkan menjadi appetizer, veggies, fried rice, specialties, dan dessert & drinks. Hari ini kami pesan Tom Yam, Ga Luc Lac, Pla Rad Prik, Khao, dan Pad Woo Sen. Namanya memang dalam bahasa Thailand – Vietnam, tapi ada penjelasannya sih di menunya, jadi nggak perlu khawatir 😀

Tom Yam

Tom Yam

Tom Yam itu semacam Sup — dengan pilihan isi udang / seafood — yang rasanya asam spicy. Tom Yam di ThaiNam ini rasa asamnya terasa sekali karena jeruk nipis —mungkin— yang ditambahkan dengan serai dan daun jeruk. Enaak :9

Pad Woo Sen

Pad Woo Sen

Pad Woo Sen adalah Soun Thailand goreng dengan telur, kucai, dan otak-otak. Ada jamur kuping dan sayur-sayuran juga sih sebenernya.  Rasanya kalo saya kurang suka, masih kerasa amis dari telurnya. Tapi adek + Ibu bilang biasa aja —which is mean nggak amis— jadi mungkin cuma perasaan saya aja :p

Ga Luc Lac

Ga Luc Lac

Ga Luc Lac itu sebenarnya adalah daging —ayam/sapi, you can choose one— lada hitam yang disajikan dengan fresh salad. Saladnya terdiri dari daun yang saya nggak tau namanya tapi rasanya sedikit pahit, bawang bombay, dan tomat. Rasa dagingnya enaaak, empuk, tapi saladnya pahit 😐

Pla Rad Prik

Pla Rad Prik

Masakan yang satu ini adalah Pla Rad Prik, yaitu gurami goreng tepung dengan saus khas ThaiNam. Saus ThaiNam ini menurut saya seperti sambal bangkok tapi lebih manis. Guraminya memang digoreng crispy, tapi dagingnya masih lembut banget :9

Oh iya tadi saya menyebutkan Khao, itu adalah nasi putih. Karena semua udah tau jadi nggak perlu screenshotnya lah ya :p Untuk minumannya tadi pesan Iced Lemongrass Soda, Iced Thai Green Tea, dan Iced Lychee Tea with Lemongrass.

Iced Lemongrass Soda

Iced Lemongrass Soda

Minuman yang satu ini terdiri dari soda tanpa rasa, madu, dan lemongrass (sereh). Dan rasanya dominan lemongrassnya. Agak aneh karena nggak terbiasa, tapi enak kok :9

Iced Thai Green Tea

Iced Thai Green Tea

Minuman paling enak hari ini adalah Iced Thai Green Tea ini, rasanya nggak seperti ocha yang berbau amis semacam nori, tapi wangi dan ada campuran susunya. Thai Green Tea instan bisa beli di mana ya? enak banget sih, jadi mau lagi :9 Minuman yang lain, Iced Lychee Tea with lemongrass terdiri dari iced tea, lemongrass, dan leci kalengan. Rasanya semacam teh botolan fut*mi lychee, tapi lebih enak *ya iyalah* dan minuman ini nggak sempat kefoto :p

Pelayanan di ThaiNam menyenangkan, friendly, dan serving foodnya juga cepat. Waktu menunggu itu diberikan cemilan kerupuk —nggak tau namanya— sama sambal bangkok. Selain itu di sini juga diberikan Loyalty Card, yaitu kartu yang digunakan untuk mengumpulkan stiker yang bisa ditukar dengan menu tertentu 😀

Overall, di sini enak sih tempatnya, cocok buat candle light dinner bersama pasangan, atau makan bersama keluarga :3 ThaiNam ini buka setiap hari mulai 10.00-22.00, bisa delivery service juga, tapi syarat dan ketentuan berlaku 😀 This Resto is recommended!

Sugoi Tei 2nd Anniv: All You Can Eat!

Malam minggu terakhir di tahun 2012, saya putuskan untuk ikutan all you can eat di @sugoitei dalam rangka 2nd anniversary. Pesen dari seminggu sebelumnya, kami berlima (saya, @sunhyu, @fhieluv, @fayfayfaye, @AldestPislova) dapet jam kedua, jam 18.00-19.00, biayanya Rp 65.000,00. Baru pertama kali ke sugoitei, langsung ikut all you can eatnya. Kalo pas hari biasa, harga yang ditawarkan tidak sesuai dengan status mahasiswa-akhir-bulan saya :p

SugoiTei’s 2nd Anniversary

Di acara ini, menu yang disediakan banyak banget! Ada chicken katsu, tempura, chicken teriyaki (yang rasanya terlalu manis buat lidah saya), ramen, fresh salad (buah + sayur), gindara teriyaki, chicken hot babe, dan segala macem sushi! *lupa nggak fotoin, hehe XD* Makan part 1, ambil segala macem sushi roll *kecuali yg mentah :p* + katsu + teriyaki. Baru separo makan udah kenyang banget, padahal udah dibela-belain nggak makan siang demi mengosongkan perut :p. Makan part 2, semangkuk kecil ramen + melon. Kenyang bangeeet, sampe 2 jam setelah makan pun masih kekenyangan *ngeblog ini juga masih dalam kondisi kekenyangan :p

Makanannya enak-enak kok, khas Japanese food, hambar *selain chicken teriyaki yang manis banget + kuah ramen yang kata temen kayak semur asin* :p sayangnya, cuma dapet segelas ocha, kalo mau nambah minum kena charge 😦 *emang strategi bisnis sih ya, dengan makan sebanyak itu pasti haus, yang gak tahan nambah minum lagi deh :p. Sushinya jg banyak nasinya, kalau mau ambil banyak-banyak nggak mungkin muat perutnya, jadi ambil secukupnya *again, business strategy :p

@fhieluv w/ @sunhyu

@fhieluv w/ @sunhyu

me @sugoite's all you can eat event

me @sugoite’s all you can eat event

Kalo diliat-liat itu tumpukan di piring banyak juga yak :p *gak mau rugi, bayar 65k lho :p. Paling enak itu ikutan event makan-makan gini sama temen-temen yang nggak jaim kalo makan. Jadinya kita nggak jaim juga :p Boleh deh kapan-kapan nyobain event all you can eat kayak gini lagi. Overall, worth it lah 65k buat all you can eat yang tadi, apalagi kalau boleh nambah ocha! 😀

@durianpancakeN

ada yang ngefans sama durian? atau makanan olahan durian? sayaa! entah kenapa ada orang yang nggak suka sama durian. padahal kan enak bangeeett.. rajanya buah buahan ya durian dong! durian ini paling enak dimakan langsung dalam bentuk buah. tapi yang dimakan dagingnya aja ya, kulitnya jangan deh. tapi kalo mau nyobain ya silakan :p

tapi nggak kalah enak kalo dijadikan olahan makanan/minuman, misalnyaa, jus, waffle, es krim, ketan durian, daan pancake. di Malang ada 1 lagi kuliner yang berbau durian. pancake durian!

lokasinya di Griyashanta (belakang dapur kota), bisa delivery tapi minimal order 4 pieces. durianpancakeN ini semacam franchise dari durianpancake yang asalnya dari jakarta. pertama kali tau ada durianpancake dari twitnya @radityadika yang promosi betapa enaknya si durianpancake ini. ngubek-ngubek twitter, eh ternyata si @durianpancake cuma bisa delivery ke jabodetabek. *kecewa*

tapi beberapa bulan yang lalu, dikasih tau seorang teman kalau di malang ada yang jual pancake durian juga. langsung deh ngubek-ngubek twitter, dan ketemu si @durianpancakeN ini. langsung deh ada hasrat pengen nyobain, dan baru kesampaian 1 minggu yang lalu.

harganyaa, mulai dari Rp12.000,- untuk yang original.. kalau menurut saya, porsinya mini banget. cuma sekotak mika yang kecil itu.. tapi wajar sih ya, maklum isinya durian medan yang terkenal itu.. tapi teteep… berasa mahal untuk kantong mahasiswa :p

ke sana beli yang original sama dobel choco. kalau yang original enaaaakkk.. duriannya kerasa banget, tapi kalau yang dobel choco, rasa duriannya ketutup sama rasa coklatnyaa.. bagi yang nggak suka durian, ada rasa lain loh, blueberry pancake misalnya, tapi belum nyoba sih..

ini dia penampakannya durian pancake 😀

kiri: dobel choco, kanan: original

yang mau nyobain, langsung ke tempatnya di Griyashanta belakang dapur kota. follow twitternya @durianpancakeN untuk informasi lebih lanjut 😀